Postingan Keempat : The Fridge is Full

Sebagai anak manja yang jarang masak dan masih sering dimasakin Mama, rasanya gak aneh kalau aku bilang aku jarang buka kulkas. Parah banget, emang. I'll try my best buat menghilangkan bad habit ini :')

Dan tadaa! Tadi siang, Mama habis pulang dari dokter (doain ya, Mamaku biar cepat sembuh hehe). Kebetulan saat itu juga, aku lagi laper selaper lapernya /alay, tapi emang bener laper/. Akhirnya ku merengek pada Mama: "Ma ... laper." Sedetik kemudian, langsunglah Mamaku mengeluarkan puluhan kata ngambek. "Mama paling gasuka kalau baru pulang disuruh masak!", dll.

Alhasil, akhirnya kuterpaksa memasak. Mamaku cuma bagian siapin Fiesta Karage dan minyak. Karena jarang masak, aku gatau ukuran minyak yang diperlukan buat masak karage (parah banget, emang).

Beres shalat, akhirnya ku turun ke dapur tuk memasak. Usai memasukkan karage (sambil takut-takut minyaknya meletup), akhirnya aku masukkin lagi karage-nya ke kulkas. Tepatnya ke freezer. Saat itulah akhirnya kulihat kulkasku yang penuh makanan.

Kulkasku yang sekarang ada 2 pintunya. Aku buka pintu yang atas, dan ada banyak bangeeeeeet makanan di sana sampai rasanya pengen nangis. Ada udang, ayam, daging, karage, sosis, dan masih banyak lagi. Akhirnya, karena penasaran, kubuka pintu yang bawah, yang lebih besar. Terus rasanya pengen nangis juga. Ada banyaaaaaaaaak banget buah. Sayur, telor, susu, cabe, dan makanan-makanan lainnya.

Dulu, aku pernah beli ayam geprek sebelum temen-temen berkunjung ke rumah. Karena kepedesan, akhirnya gepreknya dibantu dihabisin sama temen. Ba'da dzuhur, kami masak karena my friends pada laper, dan ketika mereka lihat kulkas, salah satunya nyeletuk, "Cau, aku mah kalau di rumah banyak makanan kayak gini ya, gak akan beli gepgrek." Gak persis kayak gitu, tapi intinya begitu.

Dan itu kata-kata yang masih terngiang di telinga. Kadang kala, aku gak bersyukur banget. I have a fridgefull of food tapi masih ngambur-ngamburin duit beli makan di tempat lain. Beli makan yang dikit, tapi mahal, dan bikin boros.

Kalau dipikir-pikir, kehidupanku yang sekarang, mungkin adalah impian jutaan anak yang tinggal di kolong jembatan. Impian jutaan anak yang lagi mengalami krisis makanan. Impian jutaan anak di Palestina, di Suriah, dan anak-anak lain yang setiap harinya, makan pun belum tentu ada.

And here I am. Sering sujud syukur beres solat, tapi gak pernah menghayatinya.


“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 7-8)

Yuk, gengs! Mulai dari sekarang, kita coba buat banyak-banyak bersyukur. Dari hal sesedeherna bisa bernapas, sampai pemahaman diberikannya kesempatan kita untuk memperbaiki diri hari ini.


Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Cau, 15 Mei 2018
16:48

Komentar

Postingan Populer