Postingan Ketigabelas : Bukan Lagi Mataharimu

Dulu, aku punya si A, si B, si C, si D, dan si si yang lainnya yang selalu perhatian. Yang selalu ada di sekelilingku. Yang selalu ada kapan pun aku perlu bantuan. Yang selalu mengandalkanku, kapan pun mereka butuh bantuan juga.

Tapi memang dasarnya bodoh, aku sulit menghargai masa-masa itu. Sulit mensyukuri kehadiran orang-orang itu. Sulit menyadari betapa bahagianya aku dengan mereka dulu.

Sampai akhirnya, si A, si B, si C, si D, dan si si yang lainnya pergi. Putar kemudi, mulai mengelilingi orang lain.  Mulai mencari matahari yang baru. Karena kayaknya, aku udah gak cocok disebut matahari. Karena gak bisa lagi menghangatkan sekitar.

Sedih, ya.

Penyesalan emang selalu datang di akhir. Dateng ketika kita udah ditinggal. Dateng ketika kita udah kehilangan. Tapi jangan. Jangan menangis terus-terusan. Harus bangkit, dan mulai menelisik siapa yang tersisa. Harus bangkit, dan mulai menghargai orang-orang yang masih ada. Mulai kembali memberi kehangatan. Mulai kembali mensyukuri keberadaannya di sekeliling kita.

Jangan sampai,

jangan sampai kita,

menyesal untuk kedua kalinya.

Komentar

Postingan Populer